Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

Sebuah latihan kesabaran (Bersama Yanti)

Yanti, namanya. Gadis cilik ini, baru beberapa bulan ini bergabung belajar bersama kami.  Saban kali kutanya siapa nama lengkapnya...dia hanya menggelengkan kepalanya. Jawabannya sepotong-potong. Kata-kata yang diucapkannya terkadang kurang bisa dimengerti, kadang meminta perhatian, selebihnya gumaman tak jelas. Sedikit yang baru bisa kuketahui, tentang dirinya...Yanti berumur sekitar 6 tahun hampir masuk 7 tahun. Keluarganya, pendatang baru, di kampung baru Mergosono, Malang. Sepertinya nenek Yanti berasal dari keluarga Madura. Yanti anak pertama dan dia memiliki 3 orang adik, wahhh, ini memang problem masyarakat di sini,...rumah sepetak, namun anak banyak. Aku kurang paham jelas, mengapa anak-anak "sedikit" menyisihkan Yanti dan adik-adiknya, saban kali datang bergabung di antara kami. Saat, suatu kesempatan ada, aku bertanya pada mereka.  "Ada apa dengan Yanti?" tanyaku, suatu kali pada mereka. "Kotor banget, Mbak,...!" jawab mereka, sambil

Belajar Bersama Semut

Minggu, 29 Januari 2012 Sejak kemarin hujan turun dengan derasnya. Pagi ini sudah lebih cerah, meski demikian dinginnya hari masih terasa, meski matahari menyengat bumi. Saat tiba di Mergosono, anak-anak sudah menunggu untuk belajar bersama. Seperti biasa, kami mencari halaman depan sekolahan yang kering, untuk dipakai belajar. Tapi ternyata hampir semua pelataran di sekolahan masih basah. Jadi kami menyapu dan mengepel lantai dulu. Eits,...apa ini kok bergerombol di lantai? Wah, ternyata ada banyak kumpulan semut yang (mungkin) berpindah tempat, akibat hujan sejak kemarin malam. Lantai jadi penuh dengan semut. Meski kami sudah menyapu dan membersihkannya, semut-semut ini tetap datang juga. Tak apalah...hari ini kami belajar di temani semut. Pagi ini kami belajar susun kata dalam bahasa Inggris... Anak-anak mencari huruf dan menyusun kata-kata yang diminta. Awalnya susah juga, karena ternyata anak-anak belum pernah diajarkan hafalan bahasa Inggris di sekolahnya. Tapi kemudia

“Kebanggaan Sebuah Pilihan Hidup”

Catatanku tentangmu - Maskur, anak yang hilang…. Di tengah rintik hujan, awal Mei 2011, di daerah Comboran, Malang, aku melihatmu kembali. Rasanya sangat lama sekali kita tidak pernah bersua. Dua tahun terakhir, tiba-tiba kamu menghilang. Seperti hembusan angin sepoi-sepoi, yang mendadak sontak keras menerpa wajahku dan kemudian kencang hilang jauh.... Masih terbayang jelas, saat awal kita berjumpa. Wajahmu lugu, malu-malu, pipimu tirus tak terawat. Bibir menghitam karena merokok, meski kamu selalu malu-malu menutup-nutupinya dariku. Tapi, saban kali kita ketemu, kamu selalu menghindar merokok di depanku. Markus namamu. Markus saja, titik. Aku juga tidak tahu pasti siapa dan dimana orang tuamu. tiap kali kutanya kamu menghindari topik itu. Hanya seorang nenek di kampung itu, yang aku kira menjadi nenek anak-anak, nenekmu juga. Lewat dia, aku sedikit tahu tentangmu. Satu hal yang cukup membuatku bangga padamu, kamu tetap mau sekolah. Kamu mau juga masuk SMP Terbuka, karena ka

Wajahku hari ini...

Wajahmu hari ini seperti apa? Itulah yang menggambarkan suasana hatimu .  Apakah kamu tengah bersedih hati? Adakah yang membuatmu menangis dan meneteskan air mata... atau pengalaman buruk yang membuatmu selalu berduka?   Atau wajahmu bercahaya...penuh binar-binar bahagia. Mulutmu terbuka lebar dengan lengkungan ke atas, sehingga orang-orang di sekitarmu juga merasa bahagia. Ooh, ternyata kamu merasa sakit... wajah mengernyit menahan sakit...adakah sesuatu yang melukaimu?   Oooh....ada sesuatu yang membuatmu kagum,  terkejut, heran, takjub...apakah itu? Lho,...lho....ternyata kamu tengah menahan amarah... matamu yang membulat , gigi bergemeretak, muka memerah.... hihhh....jadi takut dekat denganmu... Wajah manakah yang kamu tunjukkan hari ini? itulah ungkapan perasaanmu. (Telah dimainkan bersama anak-anak di bantaran kali Brantas, Mergosono, Malang -  sebuah pembelajaran sederhana, membuka sharing bersama) apa sebenarnya yan

Silahturahmi

Minggu petang, 25 Desember 2011 Beberapa anak-anak Mergosono bersilahturahmi ke rumah, untuk menyampaikan ucapan Selamat Natal. Senang sekali dengan kedatangan mereka. Ada kerinduan bersama untuk saling menjalin persaudaraan.  Mungkin ini teramat biasa bagi semua orang, tapi sangat luar biasa bagi kami. Karena perasaan kebersamaan ini pastilah tak tergantikan.