Catatanku tentangmu - Maskur, anak yang hilang…. Di tengah rintik hujan, awal Mei 2011, di daerah Comboran, Malang, aku melihatmu kembali. Rasanya sangat lama sekali kita tidak pernah bersua. Dua tahun terakhir, tiba-tiba kamu menghilang. Seperti hembusan angin sepoi-sepoi, yang mendadak sontak keras menerpa wajahku dan kemudian kencang hilang jauh.... Masih terbayang jelas, saat awal kita berjumpa. Wajahmu lugu, malu-malu, pipimu tirus tak terawat. Bibir menghitam karena merokok, meski kamu selalu malu-malu menutup-nutupinya dariku. Tapi, saban kali kita ketemu, kamu selalu menghindar merokok di depanku. Markus namamu. Markus saja, titik. Aku juga tidak tahu pasti siapa dan dimana orang tuamu. tiap kali kutanya kamu menghindari topik itu. Hanya seorang nenek di kampung itu, yang aku kira menjadi nenek anak-anak, nenekmu juga. Lewat dia, aku sedikit tahu tentangmu. Satu hal yang cukup membuatku bangga padamu, kamu tetap mau sekolah. Kamu mau juga masuk SMP Terbuka, karena ka