Langsung ke konten utama

MEMBUAT “PAPER DOLL AROUND THE WORLD”



Minggu pagi yang ceria, 27 Oktober 2013. Setelah sekian lama tidak berkunjung ke tempat anak-anak dampingan belajar dan bermain di bantaran kali Brantas, Mergosono, Malang, karena berbagai alasan…retret pribadi, sakit juga kesibukan yang lainnya, pagi ini saya dapat kembali menemui mereka. Ada kerinduan besar kala bertemu kembali dengan mereka, “Kok, lama gak ke sini? Ada apa Mbak?” ucap anak-anak menghujaniku dengan beragam pertanyaan. Belum selesai satu kujawab sudah ada lagi pertanyaan yang lain. “Kemarin ada temannya Mbak yang ke sini...tapi aku gak tahu namanya,” ucap Bagas bercerita.
“Lho, kenapa gak tanya namanya?” tanyaku lagi.
“Lupa...!”
Setelah bercakap-cakap ke sana ke mari sambil tangan sibuk memotong kuku jari tangan mereka, kami memulai pagi itu dengan gembira. Sekitar 25 anak berkumpul pagi ini.
“Hari ini kita mau berkenalan dengan seseorang.....” ucapku yang membuat penasaran anak-anak.
“Siapa?” tanya anak-anak yang masih keheranan, karena hari ini aku tidak membawa teman baru di tengah-tengah mereka. 


“Namanya Cici,” ucapku lagi. Anak-anak makin penasaran. Segera aku mengeluarkan sebuah boneka tangan terbuat dari kertas karton.
“Cici siapa? Dari mana?” tanya anak-anak lagi sudah semakin penasaran.
“Kalian harus jawab dulu pertanyaan berikut: makanan popular dari tempat tinggalku adalah nasi berwarna kuning dengan bermacam-macam ikan, lauk dan sayuran. Jumlah penduduk di negaraku sekitar 229 milyar orang....bendera negaraku berwarna merah putih. Ibu kota negaraku berada di kota Jakarta. Tahukah kamu dari manakah negara Cici berasal?”
“Indonesiaaaaa....!” jawab anak-anak serentak.
“Bagus banget! Hari ini kita mau belajar mewarna, menggunting, mengelem dan membuat boneka kertas semacam Cici ini, dari negara-negara di wilayah Asia.” Lembar kertas bergambar “Paper doll around the world” itu pun dibagikan, ada yang mendapatkan gambar dari Jepang, China, Malaysia, Cambodia, Philiphina, dsb. (Bahan bisa didapat di www.education.com/worksheets


Segera anak-anak mulai sibuk mencari tempat masing-masing. Ada yang mengerjakan secara berkelompok, ada yang sambil tiduran, ada pula yang mengerjakan sambil membunyikan musik dhangdut keras-keras dari Hpnya. Wah, Minggu pagi yang benar-benar ramai. Sesekali anak-anak yang kecil memerlukan pertolongan untuk menggunting atau mengelem kertas pada kertas karton, dan kemudian anak-anak yang lebih besar membantu mereka.

 Amanda nampak serius menggunting

Setelah semua boneka jadi, anak-anak belajar untuk memperkenalkan bonekanya masing-masing. Ada yang malu-malu, ada yang berani maju meski hanya menyebutkan nama dan asal negaranya. Tapi semua tidak menjadi masalah, belajar memang memerlukan proses. Keberanian memang perlu didorong untuk timbul. Berikut ekspresi anak-anak saat memperkenalkan bonekanya masing-masing:
 Amanda dan boneka dari Indonesia nya.

 Amel

 Anggi

 Bagas

 Galang

 Intan dengan boneka dari Jepang

 Moris

 Nabila

 Nora

 Sasya

 Silvi

 Wahyu

 Yanti dengan boneka dari Cambodia

Zeva dengan boneka dari India

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEWARNAI PASIR

Minggu depan kami berencana mewarnai gambar dengan menggunakan pasir laut. Wah, gimana caranya? Penasaran ya? Sabar, pasti jika tiba saatnya kami akan tulis juga di blog ini.  Jadi pekan ini kami belajar menyiapkan bahannya yakni membuat pasir berwarna. Pertama kami menyiapkan semua bahannya: pasir laut, pewarna makanan, gelas plastik, sendok/garpu plastik, dan air secukupnya.     Pasir laut yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan Pewarna Makanan Gelas, sendok/garpu plastik bekas Cara membuatnya: Pertama pasir laut harus dibilas dengan air tawar terlebih dahulu untuk menghilangkan bau amis, jemur di tengah terik matahari. Kita bisa jemur beberapa kali (meski pasir sudah kering) agar bau amis bisa benar-benar hilang. Kemudian kita bisa simpan pasir tersebut pada botol plastik (bekas aqua, dsb).   Untuk mewarnai pasir laut, kami menggunakan warna dari pewarna kue cair, dicampur dengan sedikit air, dan anak-anak membantu dengan mengaduk pasirnya hingga rata terca

Games Kejujuran

Minggu, 30 Juni 2013 Pagi yang cerah, anak-anak sedang libur sekolah. Pekan yang lalu kami telah sama-sama berencana, jika hari ini akan mengadakan kegiatan lomba. Rupanya anak-anak di Bantaran Kali Brantas, Mergosono, Malang, sudah tak sabar menanti kedatangan saya. Begitu saya datang, semua anak langsung berkumpul di tanah lapang SDN Mergosono 4, tempat biasa kami bermain dan belajar bersama. Mereka datang dengan wajah-wajah yang penuh semangat, senyum ceria dan di tangan mereka telah terkepal 'gempo' (gempo= bulatan dari tanah yang dipadatkan). Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk membuat track untuk lomba, anak-anak berkumpul di halaman, duduk bersama dan kami mulai dengan membuat peraturan permainan bersama terlebih dahulu. Permainan sepanjang hari ini kami namakan Games Kejujuran. Peraturan selama permainan adalah: tidak boleh ada kata-kata kotor, perkelahian dan suara tangis. Setiap kali ada pelanggaran konsekuensinya poin dikurangi 10. Sedangkan jika

Permainan Kerjasama - Melewati Tali

Permainan kerjasama - Melewati Tali, sebenarnya mudah. Hanya saja perlu kekompakkan dan kerjasama kelompok. Pertama, anak-anak membentuk lingkaran besar dan saling bergandengan tangan. Tali (bisa dari tali rafia) diletakkan pada tubuh salah seorang anak. Tiap-tiap anak berusaha untuk memindahkan tali tersebut ke temannya yang lain, tanpa melepaskan pegangan tangannya. Mau mencoba? Seru juga lho!