Amanda, anak perempuan paling muda yang ikut menjadi dampinganku. Usianya belum genap dua tahun. Namun demikian dia selalu ingat saban Minggu, pasti datang mengunjungiku, bersama neneknya.
Meski rambutnya belum juga mau tumbuh, serta ingusnya yang tak juga berhenti meski telah berulangkali diobati, Amanda sudah mengerti ke mana setiap saban Minggu pagi kami berkumpul.
Neneknya pun datang mengantar sambil menyerahkan enam ribuan padaku, pagi itu (15/11/09). Ya, ia menyisihkan uang jajan Amanda untuk menabung di tempatku. Meski serba kekurangan, mereka masih mau memikirkan betapa pendidikan itu perlu. Perlu dipersiapkan karena mahal. Perlu diraih, meski berkeringat sekarang....
Amanda, yang belum genap dua tahun ini, telah ditinggalkan ibunya menjadi TKI ke Hong Kong. Ayahnya, entah ke mana pergi....sepertinya keluarga brokenhome ini, lengkap sudah mewarnai tepian Mergosono, yang sarat dengan penduduk pendatang.
Amanda,.....akhirnya tinggal bersama neneknya.
Waktu datang kemarin, Amanda mau juga dipotong kukunya....setelah mencorat-coret kertas gambar anak-anak yang lain.
Amanda...Amanda....
Komentar
Posting Komentar