Langsung ke konten utama

Semangat Baru

Minggu, 18 Juli 2010
Pagi ini, awal baru setelah dua pekan aku tak menjumpai anak-anak karena libur panjang sekolah. Rupanya mereka juga mengisi liburan dengan berbagai hal, utamanya bersama keluarga mereka.
Agak lama aku menunggu di halaman sekolah SDN Mergosono IV, baru setelah itu datang beriringan anak-anak....awalnya dua orang, tambah seorang, tambah tiga...tambah lagi dan tambah saat siang makin menjelang.
Hari ini bebas saja, kami bercerita banyak tentang awal pekan pertama mereka menyicip sekolah baru, kelas baru...
"Sekolah ternyata menyenangkan!" tutur Ria, yang baru saja menyelesaikan MOS di SMP Maarif 2, Malang. Setahun lalu Ria harus menunda semangatnya untuk sekolah karena kecelakaan yang menimpa dia saat pulang dari sekolah, di awal musim MOS. Kakinya retak dan atas kebijakkan ibunya, ia menunda keinginannya bersekolah.
"Selain enak, ternyata aku dapat pengetahuan baru saat MOS. Kami nonton bareng pengetahuan tentang narkoba....aku gak mau pakai narkoba!" ungkap Ria lagi, dengan senyum sumringahnya.
Lain lagi pendapat Lita, yang baru naik ke kelas 3, "Wah, aku masuk di kelas anak-anak pinter...kayaknya aku cewek yang paling bodoh di kelas,"ucap Lita dengan wajah agak murung.
Aku sedikit menghibur dia, "Kalau kamu mau semangat, pasti gak akan ketinggalan lho, dari teman-teman yang lain." Lita menyanggupi dan mengatakan, "Ya, aku mau ikutan les, biar lebih pinter."
Obrolankami terhenti saat anak-anak makin banyak bermunculan. Konsentrasi beralih pada anak-anak yang baru masuk SD itu. Kami pun akhirnya bermain susun kata, dari beberapa alat yang kubawa. Oalah....ternyata saat bermain inilah baru kutemukan, ternyata ada beberapa anak yang belum bisa membaca. Mengejutkan, Anggi yang sekarang kelas 3 SD juga belum bisa membaca. Aku jadi sedikit terpukul dengan hal ini.
"Anggi, kamu mau bisa membaca?" tanyaku pada Anggi yang malu saat diejek teman-temannya karena tak naik kelas lagi itu.
"Ya, mbak..."jawabnya ringan.
"Tapi kamu juga harus janji, gak males dan mau belajar terus," ucapku padanya.
"Ya, mbaakkk!"
Ah, tahun ini akan jadi tahun yang panjang dan penuh perjuangan...ucapku dalam hati.


Nampak dalam foto: Putri, Nabila dan Moris, sedang asyik belajar susun kata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEWARNAI PASIR

Minggu depan kami berencana mewarnai gambar dengan menggunakan pasir laut. Wah, gimana caranya? Penasaran ya? Sabar, pasti jika tiba saatnya kami akan tulis juga di blog ini.  Jadi pekan ini kami belajar menyiapkan bahannya yakni membuat pasir berwarna. Pertama kami menyiapkan semua bahannya: pasir laut, pewarna makanan, gelas plastik, sendok/garpu plastik, dan air secukupnya.     Pasir laut yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan Pewarna Makanan Gelas, sendok/garpu plastik bekas Cara membuatnya: Pertama pasir laut harus dibilas dengan air tawar terlebih dahulu untuk menghilangkan bau amis, jemur di tengah terik matahari. Kita bisa jemur beberapa kali (meski pasir sudah kering) agar bau amis bisa benar-benar hilang. Kemudian kita bisa simpan pasir tersebut pada botol plastik (bekas aqua, dsb).   Untuk mewarnai pasir laut, kami menggunakan warna dari pewarna kue cair, dicampur dengan sedikit air, dan anak-anak membantu dengan mengaduk pasirnya hingga rata terca

Games Kejujuran

Minggu, 30 Juni 2013 Pagi yang cerah, anak-anak sedang libur sekolah. Pekan yang lalu kami telah sama-sama berencana, jika hari ini akan mengadakan kegiatan lomba. Rupanya anak-anak di Bantaran Kali Brantas, Mergosono, Malang, sudah tak sabar menanti kedatangan saya. Begitu saya datang, semua anak langsung berkumpul di tanah lapang SDN Mergosono 4, tempat biasa kami bermain dan belajar bersama. Mereka datang dengan wajah-wajah yang penuh semangat, senyum ceria dan di tangan mereka telah terkepal 'gempo' (gempo= bulatan dari tanah yang dipadatkan). Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk membuat track untuk lomba, anak-anak berkumpul di halaman, duduk bersama dan kami mulai dengan membuat peraturan permainan bersama terlebih dahulu. Permainan sepanjang hari ini kami namakan Games Kejujuran. Peraturan selama permainan adalah: tidak boleh ada kata-kata kotor, perkelahian dan suara tangis. Setiap kali ada pelanggaran konsekuensinya poin dikurangi 10. Sedangkan jika

Permainan Kerjasama - Melewati Tali

Permainan kerjasama - Melewati Tali, sebenarnya mudah. Hanya saja perlu kekompakkan dan kerjasama kelompok. Pertama, anak-anak membentuk lingkaran besar dan saling bergandengan tangan. Tali (bisa dari tali rafia) diletakkan pada tubuh salah seorang anak. Tiap-tiap anak berusaha untuk memindahkan tali tersebut ke temannya yang lain, tanpa melepaskan pegangan tangannya. Mau mencoba? Seru juga lho!