Mergosono, 14 November 2010
Minggu pagi yang cerah, udara sejuk dan matahari menyengat. Sekitar 15 anak hari ini datang berkumpul. Setelah memotong kuku dan curhat-curhat ringan, kami mulai kegiatan hari ini. Pagi ini sengaja kubawakan kertas gambar, kertas mewarna, puzzle, alat pewarna dan buku cerita.
Rupanya anak-anak memilih menggambar dan mewarnai dan kemudian baru bermain puzzle.
Majalah anak-anak yang tersedia rupanya tak begitu menarik perhatian. Kucoba rayu beberapa anak agar mau membaca. Ternyata tak ada respon.
ok lah aku mengalah dan kami bermain puzzle. Ternyata puzzle sederhana yang kubawakan, menjadi 'sedikit' sulit dimainkan. Apa yang salah ya?
Aku coba mengamat-amati cara bermain mereka.
Ada beberapa anak yang lancar dan segera paham dengan puzzle yang dihadapinya.
Namun beberapa (sudah SD pula...) ternyata malah mengalami kesulitan menyusun puzzle.
Ah, rupanya bermain puzzle pun mereka menghafal...? Ooh, aku sampai terheran-heran melihatnya. Ini rupanya permasalahannya. Aku jadi berpikir, apa segala permainan di TK atau SD sekarang, juga dari sebuah hafalan?
Aku baru mengerti sekarang, mengapa mereka menghindari ajakan membaca buku cerita atau majalah anak-anak....ya, karena mereka sudah terbiasa dengan hal-hal praktis.
Untunglah, hanya beberapa anak saja yang demikian. Ya, semoga kehadiranku di sini setidaknya lebih kreatif dan bisa menghalau pola hafalan menjadi pola "mencari dan menemukan" dari diri sendiri.
Minggu pagi yang cerah, udara sejuk dan matahari menyengat. Sekitar 15 anak hari ini datang berkumpul. Setelah memotong kuku dan curhat-curhat ringan, kami mulai kegiatan hari ini. Pagi ini sengaja kubawakan kertas gambar, kertas mewarna, puzzle, alat pewarna dan buku cerita.
Rupanya anak-anak memilih menggambar dan mewarnai dan kemudian baru bermain puzzle.
Majalah anak-anak yang tersedia rupanya tak begitu menarik perhatian. Kucoba rayu beberapa anak agar mau membaca. Ternyata tak ada respon.
ok lah aku mengalah dan kami bermain puzzle. Ternyata puzzle sederhana yang kubawakan, menjadi 'sedikit' sulit dimainkan. Apa yang salah ya?
Aku coba mengamat-amati cara bermain mereka.
Ada beberapa anak yang lancar dan segera paham dengan puzzle yang dihadapinya.
Namun beberapa (sudah SD pula...) ternyata malah mengalami kesulitan menyusun puzzle.
Ah, rupanya bermain puzzle pun mereka menghafal...? Ooh, aku sampai terheran-heran melihatnya. Ini rupanya permasalahannya. Aku jadi berpikir, apa segala permainan di TK atau SD sekarang, juga dari sebuah hafalan?
Aku baru mengerti sekarang, mengapa mereka menghindari ajakan membaca buku cerita atau majalah anak-anak....ya, karena mereka sudah terbiasa dengan hal-hal praktis.
Untunglah, hanya beberapa anak saja yang demikian. Ya, semoga kehadiranku di sini setidaknya lebih kreatif dan bisa menghalau pola hafalan menjadi pola "mencari dan menemukan" dari diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar