Kami anak-anak di Bantaran Kali Brantas, Mergosono, Malang, Jawa Timur.
Sungai Brantas adalah jantung hidup kami.
Dulu, kali ini jernih...
banyak pepohonan di kiri kanan, sepanjang aliran sungai ini
banyak ikan dan binatang-binatang di sungai ini
juga air jernih, tempat kami mandi, mencuci dan minum di sini.
Sekarang Sungai Brantas, coklat kehitaman
bahkan terkadang beragam warna, tercampur sampah yang hanyut di dalamnya.
pepohonan kian hilang
ikan-ikan makin menghilang
hanya besi, pasir, kayu, plastik, yang makin hari makin menumpuk
hanya air keruh yang bikin gatal tiap kami berenang di dalamnya
meski demikian....
kami tetap senang bermain di sana
kami tetap senang berenang di dalamnya
kami tetap seanng mencuci di tepian sungainya
kami tetap senang membuat bola-bola tanah di tepiannya
Sungai Brantas, sungai kecintaan...
di sana pula ayah kami bekerja
menyelam dan mencari besi
menyelam dan mencari rupiah
menyelam dan mencari harapan
menyelam dan terkadang kecewa....
Sungai Brantas, sungai kehidupan kami...
meski coklat kehitaman tetap membawa kerinduan
karena di sana ada kebersamaan
karena di sana ada teman
karena di sana ada kedukaan - saat seseorang hanyut di dalamnya-
karena di sana ada tawa -saat mencuci bersama di tepiannya-
Sungai brantas kehidupan kami...
di tepianmu, kami memandang jauh....
Sungai Brantas adalah jantung hidup kami.
Dulu, kali ini jernih...
banyak pepohonan di kiri kanan, sepanjang aliran sungai ini
banyak ikan dan binatang-binatang di sungai ini
juga air jernih, tempat kami mandi, mencuci dan minum di sini.
Sekarang Sungai Brantas, coklat kehitaman
bahkan terkadang beragam warna, tercampur sampah yang hanyut di dalamnya.
pepohonan kian hilang
ikan-ikan makin menghilang
hanya besi, pasir, kayu, plastik, yang makin hari makin menumpuk
hanya air keruh yang bikin gatal tiap kami berenang di dalamnya
meski demikian....
kami tetap senang bermain di sana
kami tetap senang berenang di dalamnya
kami tetap seanng mencuci di tepian sungainya
kami tetap senang membuat bola-bola tanah di tepiannya
Sungai Brantas, sungai kecintaan...
di sana pula ayah kami bekerja
menyelam dan mencari besi
menyelam dan mencari rupiah
menyelam dan mencari harapan
menyelam dan terkadang kecewa....
Sungai Brantas, sungai kehidupan kami...
meski coklat kehitaman tetap membawa kerinduan
karena di sana ada kebersamaan
karena di sana ada teman
karena di sana ada kedukaan - saat seseorang hanyut di dalamnya-
karena di sana ada tawa -saat mencuci bersama di tepiannya-
Sungai brantas kehidupan kami...
di tepianmu, kami memandang jauh....
Komentar
Posting Komentar