Langsung ke konten utama

Green Flag - Red Flag (Simulasi)

Minggu pagi, 18 Maret 2012
Hari ini kami belajar kembali tentang Green Flag dan Red Flag. Belajar memang perlu berulang-ulang agar lebih paham dan mengerti.
Anak-anak kembali membuat bendera Green Flag dan Red Flag, kali ini kakak-kakak yang lebih besar membantu adik-adiknya. Ohya, pagi ini, kami mendapat teman baru: Kak Tika, Christin, Vivit dan Citra, mereka berempat datang dari Universitas Brawijaya Fak. Fisip, Malang.




Nah, setelah semua bendera siap....mulailah kami bermain Green Flag - Red Flag. Ohya, sebelum bermain Green Flag - Red Flag, anak-anak mesti paham dulu apa sih arti dari warna-warna bendera ini.
Kalau anak-anak sulit mengerti apa arti bendera ini, coba ingatkan kembali tentang arti warna pada rambu-rambu lampu lalu lintas (traffict light).

Sebenarnya hampir sebagian besar anak-anak sudah paham, bahwa pengertian Green Flag atau bendera berwarna hijau berarti "aman". Sedangkan Red Flag mengandung arti "Berbahaya, tidak aman atau tanda Stop atau berhenti" bagi anak-anak.

Permainan pertama dengan menggunakan Green Flag - Red Flag adalah, anak-anak bisa memahami, ternyata anggota keluarga, teman atau orang di sekitar mereka, juga bisa dibedakan dalam kelompok Green Flag dan Red Flag.


Kelompok Green Flag, menurut anak-anak: 
orangtua, kakak, adik, saudara kandung, sahabat, guru wali kelas, kakek dan nenek.


sedangkan kelompok Red Flag, menurut anak-anak:
Orang asing/orang tidak dikenal, ayah/ibu tiri yang akan berbuat jahat terhadap mereka (menyentuh bagian terlarang mereka), teman yang jahat.

Untuk lebih mengingatkan anak-anak tentang permainan ini: minta anak-anak mengangkat bendera mereka Green Flag atau Red Flag, saat pemimpin permainan menyebutkan satu subyek (orang-orang di sekitar anak-anak).

Permainan kedua dengan menggunakan Green Flag - Red Flag adalah, anak-anak diajari mengenal bagian tubuh mereka.
"Jika ada seorang kawanmu, tiba-tiba merangkul pundakmu, saat kalian bermain bersama teman-teman yang lain, masuk kelompok mana teman ini?"
"Green Flag!"

"Kalau ada teman, tiba-tiba memelukmu dan meraba-raba bagian tubuhmu dari bagian dada, kemudian turun ke perut dan kemaluanmu, masuk bagian apa teman ini?"
"Red Flag!"
"Mengapa?"
"Itu namanya kurang ajar!" ucap Irfan.
"Wah, kalau aku, yang digituin...aku mau pukul dia pakai panci!" ucap Anggi.

"Nah, sekarang....kalau Ibumu, bantuin kamu mandi, gimana? masuk apa nih?"
"Green Flag!"
"Kok, bisa?"
"Khan, adik belum bisa mandi sendiri, kak!" ucap Putri.

"Nah, sekarang...kalau semisal Bapak tirimu datang, trus meluk kamu dan raba-raba bagian tubuh kamu di sekitar dada dan bawah perut gimana?"
"Red Flag...!"
"Kalau kalian menemui dan dekat dengan orang-orang yang masuk kelompok Red Flag, apa yang seharusnya kalian lakukan?"
"Kasih tahu orang tua, orang yang lebih dewasa atau orang-orang yang bisa kita percaya....!"
 
Memang tidak mudah menghindari kekerasan (abuse) pada anak-anak. Namun mulai mengajarkan hal-hal sederhana tentang tubuh mereka: mana bagian-bagian penting yang tidak boleh disentuh orang lain, akan memperkecil kekerasan terjadi pada mereka.
Demikian juga, mengenali orang-orang di sekitar mereka, mana yang masuk kelompok aman dan berbahaya bagi anak-anak, akan menolong anak-anak untuk tidak mudah dirayu/diperdaya orang asing yang baru mereka temui.


Usai bermain Green Flag - Red Flag, anak-anak kemudian bermain dengan gambar: mencari sesuatu yang aneh dari gambar yang ada.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEWARNAI PASIR

Minggu depan kami berencana mewarnai gambar dengan menggunakan pasir laut. Wah, gimana caranya? Penasaran ya? Sabar, pasti jika tiba saatnya kami akan tulis juga di blog ini.  Jadi pekan ini kami belajar menyiapkan bahannya yakni membuat pasir berwarna. Pertama kami menyiapkan semua bahannya: pasir laut, pewarna makanan, gelas plastik, sendok/garpu plastik, dan air secukupnya.     Pasir laut yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan Pewarna Makanan Gelas, sendok/garpu plastik bekas Cara membuatnya: Pertama pasir laut harus dibilas dengan air tawar terlebih dahulu untuk menghilangkan bau amis, jemur di tengah terik matahari. Kita bisa jemur beberapa kali (meski pasir sudah kering) agar bau amis bisa benar-benar hilang. Kemudian kita bisa simpan pasir tersebut pada botol plastik (bekas aqua, dsb).   Untuk mewarnai pasir laut, kami menggunakan warna dari pewarna kue cair, dicampur dengan sedikit air, dan anak-anak membantu dengan mengaduk pasirnya hingga rata terca

Games Kejujuran

Minggu, 30 Juni 2013 Pagi yang cerah, anak-anak sedang libur sekolah. Pekan yang lalu kami telah sama-sama berencana, jika hari ini akan mengadakan kegiatan lomba. Rupanya anak-anak di Bantaran Kali Brantas, Mergosono, Malang, sudah tak sabar menanti kedatangan saya. Begitu saya datang, semua anak langsung berkumpul di tanah lapang SDN Mergosono 4, tempat biasa kami bermain dan belajar bersama. Mereka datang dengan wajah-wajah yang penuh semangat, senyum ceria dan di tangan mereka telah terkepal 'gempo' (gempo= bulatan dari tanah yang dipadatkan). Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk membuat track untuk lomba, anak-anak berkumpul di halaman, duduk bersama dan kami mulai dengan membuat peraturan permainan bersama terlebih dahulu. Permainan sepanjang hari ini kami namakan Games Kejujuran. Peraturan selama permainan adalah: tidak boleh ada kata-kata kotor, perkelahian dan suara tangis. Setiap kali ada pelanggaran konsekuensinya poin dikurangi 10. Sedangkan jika

Permainan Kerjasama - Melewati Tali

Permainan kerjasama - Melewati Tali, sebenarnya mudah. Hanya saja perlu kekompakkan dan kerjasama kelompok. Pertama, anak-anak membentuk lingkaran besar dan saling bergandengan tangan. Tali (bisa dari tali rafia) diletakkan pada tubuh salah seorang anak. Tiap-tiap anak berusaha untuk memindahkan tali tersebut ke temannya yang lain, tanpa melepaskan pegangan tangannya. Mau mencoba? Seru juga lho!