Bermain bagi anak-anak adalah sebuah kebutuhan hidup. Demikian pula bagi anak-anak di Bantaran Kali Brantas, Mergosono gg 1A, Malang, Jawa Timur. Dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN) 2012, 8/7, lalu kami mengadakan kegiatan pembelajaran sekaligus bermain bagi anak-anak. Salah satu games yang kami mainkan adalah Green Flag - Red Flag. Memang games ini seringkali dimainkan dengan tujuan, anak-anak semakin memahami dan mengenali siapa mereka dan orang-orang di sekitar mereka, sehingga mereka belajar menjaga diri mereka dari orang-orang asing/yang belum mereka kenal.
Seperti biasa, kami berbagi tugas....karena ini adalah kegiatan bersama, maka semua peralatan permainan juga disiapkan secara bersama-sama. Anggi dibantu beberapa orangtua di kampung baru telah menyiapkan potongan stik dari bambu, dengan panjang sekitar 30 Cm, sebanyak 30 pasang. Sementara anak-anak yang lain membantu mengelem kertas minyak warna merah dan hijau pada stik tersebut. Karena banyak anak yang membantu, cepat saja bendera Green Flag dan Red Flag itu jadi, meski kadang banyak juga bendera yang lengket satu sama lain...maklumlah, anak-anak yang kecil juga ingin membantu mengelem. Setelah semua peralatan siap, kita mulai permainannya.
Games dimulai dengan membagi 6 kelompok, masing-masing kelompok telah memilih ketua kelompoknya sendiri-sendiri dan berbaris secara rapi di tanah lapang, halaman SDN Mergosono 4 Malang, tempat kami bermain dan belajar selama ini.
Begitu anak-anak siap dalam kelompok, soal cerita dibacakan (soal cerita dari kehidupan anak-anak), seperti:
* Ibumu, yang merawat kamu sejak kecil, harusnya diberi bendera warna apa?
* Ayah tirimu yang suka meraba-raba paha kamu, masuk kelompok yang diberi bendera apa?
* Orangtuamu yang merawat kamu dengan kasih sayang, masuk kelompok bendera mana?
* Suatu hari Pamanmu tiba-tiba datang dan memberimu uang. Tapi paman juga mulai menyentuh tubuhmu pada bagian dada dan pahamu. Dia masuk kelompok bendera apa?
* Teman baikmu di sekolah merangkulmu saat bersama teman-teman yang lainnya, diberi bendera apa?
* dst.
Setiap wakil kelompok (bergiliran) sesudah memahami satu soal cerita yang dibacakan, segera mengambil bendera yang sesuai, Green Flag atau Red Flag, yang berada di tengah-tengah lapangan, dan kembali membawa bendera pilihannya itu ke kelompoknya.
Terkadang, memang masih ada beberapa anak-anak yang belum memahami soal cerita yang dibacakan, sehingga salah mengambil bendera yang diminta. Biasanya, anggota kelompoknya yang lain, langsung menukarkan benderanya atau si pengambil bendera itu sendiri yang menukarkan dan mengambil bendera yang benar.
Permainan Green Flag dan Red Flag ini, baik dikenalkan pada anak-anak, karena ini cara termudah bagi anak-anak untuk bisa memahami mana bagian tubuh mereka yang bisa disentuh orang lain dan mana yang tidak boleh disentuh. Demikian juga, lewat permainan ini anak-anak memahami orang-orang yang baik dan berniat jahat, yang ada di sekitar mereka. Ternyata orang-orang terdekat anak-anak (misal: ayah angkat, paman) juga bisa menjadi pelaku kejahatan seksual bagi anak-anak.
Yuuk, tetap bijak dengan sekitar kita dan belajar memahami anak-anak dengan kasih sayang. Semoga simulasi dan catatan pendek ini berguna bagi kita semua. Berkah Dalem.
Seperti biasa, kami berbagi tugas....karena ini adalah kegiatan bersama, maka semua peralatan permainan juga disiapkan secara bersama-sama. Anggi dibantu beberapa orangtua di kampung baru telah menyiapkan potongan stik dari bambu, dengan panjang sekitar 30 Cm, sebanyak 30 pasang. Sementara anak-anak yang lain membantu mengelem kertas minyak warna merah dan hijau pada stik tersebut. Karena banyak anak yang membantu, cepat saja bendera Green Flag dan Red Flag itu jadi, meski kadang banyak juga bendera yang lengket satu sama lain...maklumlah, anak-anak yang kecil juga ingin membantu mengelem. Setelah semua peralatan siap, kita mulai permainannya.
Games dimulai dengan membagi 6 kelompok, masing-masing kelompok telah memilih ketua kelompoknya sendiri-sendiri dan berbaris secara rapi di tanah lapang, halaman SDN Mergosono 4 Malang, tempat kami bermain dan belajar selama ini.
Begitu anak-anak siap dalam kelompok, soal cerita dibacakan (soal cerita dari kehidupan anak-anak), seperti:
* Ibumu, yang merawat kamu sejak kecil, harusnya diberi bendera warna apa?
* Ayah tirimu yang suka meraba-raba paha kamu, masuk kelompok yang diberi bendera apa?
* Orangtuamu yang merawat kamu dengan kasih sayang, masuk kelompok bendera mana?
* Suatu hari Pamanmu tiba-tiba datang dan memberimu uang. Tapi paman juga mulai menyentuh tubuhmu pada bagian dada dan pahamu. Dia masuk kelompok bendera apa?
* Teman baikmu di sekolah merangkulmu saat bersama teman-teman yang lainnya, diberi bendera apa?
* dst.
Setiap wakil kelompok (bergiliran) sesudah memahami satu soal cerita yang dibacakan, segera mengambil bendera yang sesuai, Green Flag atau Red Flag, yang berada di tengah-tengah lapangan, dan kembali membawa bendera pilihannya itu ke kelompoknya.
Terkadang, memang masih ada beberapa anak-anak yang belum memahami soal cerita yang dibacakan, sehingga salah mengambil bendera yang diminta. Biasanya, anggota kelompoknya yang lain, langsung menukarkan benderanya atau si pengambil bendera itu sendiri yang menukarkan dan mengambil bendera yang benar.
Permainan Green Flag dan Red Flag ini, baik dikenalkan pada anak-anak, karena ini cara termudah bagi anak-anak untuk bisa memahami mana bagian tubuh mereka yang bisa disentuh orang lain dan mana yang tidak boleh disentuh. Demikian juga, lewat permainan ini anak-anak memahami orang-orang yang baik dan berniat jahat, yang ada di sekitar mereka. Ternyata orang-orang terdekat anak-anak (misal: ayah angkat, paman) juga bisa menjadi pelaku kejahatan seksual bagi anak-anak.
Yuuk, tetap bijak dengan sekitar kita dan belajar memahami anak-anak dengan kasih sayang. Semoga simulasi dan catatan pendek ini berguna bagi kita semua. Berkah Dalem.
Komentar
Posting Komentar