Langsung ke konten utama

Belajar mengisi data pribadi (bag.1)

Minggu, 4 November 2012

Pagi yang cerah, udara berhembus di antara pepohonan. Hari ini anak-anak bersemangat datang di halaman sekolah SDN Mergosono 4 Malang. Kami pun memulai belajar pagi ini, setelah memotong kuku dan makan vitamin C. Ada sekitar 25 anak bergabung, sebagian datang dengan badan yang sudah bersih sedang sebagian masih kotor, belum mandi, tapi sudah bermain.

Hari ini kami belajar mengisi data pribadi, masing-masing anak menerima semacam kertas isian yang nanti diisi/ditulis oleh mereka sendiri. Kami mau menulis tentang:
1. Nama lengkapku
2. Nama orangtuaku (Bapak dan ibu)
3. Tempat, tanggal lahir
4. Anak ke....dari .....bersaudara
5. Alamatku
6. Sekolahku di....kelas....
Sebenarnya ini adalah data sederhana, untuk mengetahui siapa anak-anak yang didampingi. 
Mengapa harus membuat data semacam ini?

Pertama, karena beberapa bulan ini mulai ada regenerasi baru anak-anak dampingan. Anak-anak yang sudah lulus SD dan naik SMP, sudah jarang datang bermain dan belajar bersama, sedang anak-anak yang ikut saat ini sebagian besar anak-anak SD dan belum sekolah, juga beberapa anak baru. Jadi mereka perlu didata ulang agar kami bisa tahu data mereka.

Kedua, hal ini juga bisa melatih anak-anak untuk belajar mengetahui siapa diri mereka (data diri dan keluarga mereka), sempat ada kesulitan juga, karena meski mereka sudah kelas 3 SD, eh, nama orangtua tidak tahu, alamat rumah masih bingung...apalagi tanggal lahir. Tapi menyenangkan juga belajar hal ini, anak-anak bisa belajar bersama-sama, dari hal-hal sederhana. Tambah lagi, ada ibu-ibu yang mau membantu anaknya mengisi dan mendampingi belajar. Selesai mengisi form tersebut, mereka bisa mewarnai pigura data isian mereka.




Selesai mengisi form tersebut, sebagian anak masih ingin mewarna sedang sebagian lagi bermain di tanah lapang (mereka bermain gobak sodor).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR ADIK KAKAK

Minggu pagi yang cerah, 27 September 2015 Anak-anak terlihat masih baru bangun dari tidur, saat saya sampai di perkampungan mereka. Wajah lusuh alias wajah bantal, belum tersentuh air. Tapi saat mereka mengetahui kehadiran saya, bergegas mereka mandi dan bersiap bergabung dengan saya di halaman sekolah, tempat biasa kami belajar dan bermain bersama. Pagi ini saya membawa alat belajar berupa Ular Tangga dari kertas karton, juga crayon, pensil warna dan kertas-kertas aktivitas untuk dipakai bersama. Pagi ini kami bermain dalam kelompok Adik Kakak, artinya anak yang berusia lebih tua menemani anak yang lebih muda dalam sebuah kelompok, bisa dari saudara kandung, atau teman sekampung. Tugas seorang kakak adalah menemani dan mendampingi adik/teman yang lebih muda dalam belajar melalui permainan bersama. Dengan media  Ular Tangga, kami mulai permainan pagi ini. Eits....tapi beda dengan permainan Ular Tangga pada umumnya lho! Ular Tangga yang kami pakai tentu saja istimewa...he he he....

Bahan Sinau: Puzzle ~ Mengenal Nama-nama Hewan di Indonesia

Berikut adalah bahan puzzle, yang kami buat sendiri bagi anak-anak di bantaran kali Brantas, Mergosono, Malang. Puzzle berikut mencari nama-nama hewan yang ada di Indonesia, berdasarkan pengelompokan abjad. NAMA BINATANG Carilah nama-nama binatang berikut pada kumpulan huruf dalam kotak, bisa dengan mendatar, tegak, miring ke kanan, miring ke kiri, dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas. ALAP-ALAP                            BABI                                        BELIBIS ANGSA                              ...

Menggambar Estafet

Minggu pagi yang dingin (18/5), air sisa hujan semalam pun masih membasahi jalanan. Saat melewati daerah TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Mergosono yang sekarang sudah ditutup untuk pembuangan sampah, bau sampah mulai menyengat. Bau sampah bercampur bau tulang-tulang terbakar, juga beragam jenis kotoran yang lain. Nampak beberapa kambing peliharaan warga berbaur dengan puluhan ayam di sekitar lereng bukit sampah. Bukit sampah, disekitar tempat anak-anak tinggal Jalan setapak di bukit sampah, disekitar tempat anak-anak tinggal   Jalan menurun yang sudah diberi tangga di sekitar lereng bukit sampah. Dulu sangat licin jika hujan turun.   Perkampungan anak-anak tinggal, foto diambil dari bukit sampah.   Salah satu rumah yang tepat berada di bawah bukit sampah. Ini merupakan perkampungan baru, di mana para pendatang membangun rumah semi permanen di sana.   Salah satu rumah warga Perkampungan tempat anak-anak tinggal Meniti jalan...