Langsung ke konten utama

Merayakan Kreativitas Bersama Anak-anak

Minggu pagi, 5 Mei 2013
Pagi itu, di perkampungan Mergosono nampak sepi....ya, memang hari masih pagi saat saya tiba di sana. Tak ada anak-anak bersliweran dalam kampung, wah ada apa nih, kok sepi banget? Tak lama, setelah memasuki perkampungan yang padat penduduk, baru terlihat keramaiannya. Ternyata hari ini berlangsung perkawinan Dewi (dulu dia, juga salah satu anak dampingan kami). Suara sound Sistem membahana dalam kampung kecil yang padat tersebut....tapi belum terlihat anak-anak.

Sesampai di halaman sekolah SDN Mergosono 4 Malang, baru terlihat beberapa anak bermain di halaman sekolah. Rupanya anak-anak sedang 'sibuk' melihat peristiwa pernikahan tersebut. Tambah lagi, esok Senin ada UAN di sekolah, rupanya anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, kosentrasi belajar.

Setelah beberapa anak membantu memanggil teman-temannya yang lain, kami segera memulai kegiatan hari ini.
Pagi ini kami memulai kegiatan dengan potong kuku, bagi-bagi vitamin C dan...sikat gigi bersama.



Anak-anak yang besar, rupanya malu untuk sikat gigi bersama, jadi mereka menerima sikat gigi dan kemudian membersihkan gigi mereka di kamar mandi sekolah. Sedangkan anak-anak yang kecil melakukan sikat gigi bersama di halaman sekolah.

Setelah gigi bersih dan mencuci tangan, segera anak-anak dibagi dalam kelompok. Ohya, hari ini kami masih menerima kunjungan dari kakak-kakak Universitas Machung, Malang. Hari ini mereka datang berenam orang, dan langsung masuk dalam kelompok untuk berproses bersama anak-anak.

Kelompok anak-anak belum sekolah, PAUD/TK masuk dalam satu kelompok. Hari ini mereka mengadakan kegiatan mewarnai gambar, bermain puzzle (dot to dot), berhitung dan bercerita.

 Wah, lagi ngapain nih...ternyata mereka sedang belajar berhitung, sambil menyelesaikan gambar dari games dot to dot.

Wah, kalau yang ini lagi cerita-cerita dulu nih, sebelum masuk kelompok...rupanya Michael lagi serius bercerita dengan Amanda dan Mahfud, ditemani kakak-kakak dari Machung.

Suasana saat anak-anak usia belum sekolah, TK dan PAUD sedang serius mewarna.

Karena kelompok Amanda sudah selesai mewarna, mereka belajar bercerita dengan kakak-kakaknya.

 Kasiono, umur sekitar 1 tahun, belum bisa mewarna tapi senang bergabung dengan anak-anak saat mereka belajar bersama. Dalam foto terlihat Kasiono yang kehausan setelah mencorat-coret gambarnya.

Lho, Michael kenapa? ternyata lagi berantem ya, sama temannya? Sementara anak-anak yang lain, yang melihat kejadian itu hanya tertawa. Bagas sampai bilang, "Wah,...parah ini anak-anak!" ha ha ha....rupanya Bagas sebal melihat Michael yang tidak mau diatur teman-temannya, maunya menang sendiri. Akhirnya nangis deh...

Sementara kelompok anak-anak usia belum sekolah asyik mewarna, anak-anak usia SD (kelas 3-6) melakukan kegiatan belajar sendiri. Yuk, kita amati kegiatan mereka....

Lho, lho....mereka lagi ngapain ya, kok menggerombol begitu? Ooh, rupanya mereka sedang asyik belajar mencermati "Kotak Tubuh" yakni kotak kecil berisi replika tubuh manusia. Mereka menulis hasil pengamatan mereka dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

 Ini dia "Kotak Tubuhnya"

Kalau ini, mereka sedang asyik mewarna, dengan perintah dalam bahasa Inggris. Selain itu ada juga puzzle: mencari kata-kata yang berhubungan dengan lingkungan mereka, susun kata juga dongeng (Bahan buku pembelajaran bisa dicopy dalam blog ini).

Karena asyik belajar, ternyata tak terasa waktu cepat berlalu. Tiba-tiba hari sudah siang, anak-anak mulai pulang karena ada yang mau melihat peristiwa pernikahan saudaranya, ada yang nyiapkan UAN esok hari dan acara keluarga yang lainnya.
Terimakasih buat kakak-kakak dari Univ.Machung yang dua pekan ini sudah menemani adik-adik di Bantaran Kali Brantas, Mergosono.....semoga gak takut lagi datang ke sini ya.

Foto bersama sebagian anak-anak (yang lain sudah pulang) Mergosono bersama kakak-kakak dari Univ. Machung, Malang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEWARNAI PASIR

Minggu depan kami berencana mewarnai gambar dengan menggunakan pasir laut. Wah, gimana caranya? Penasaran ya? Sabar, pasti jika tiba saatnya kami akan tulis juga di blog ini.  Jadi pekan ini kami belajar menyiapkan bahannya yakni membuat pasir berwarna. Pertama kami menyiapkan semua bahannya: pasir laut, pewarna makanan, gelas plastik, sendok/garpu plastik, dan air secukupnya.     Pasir laut yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan Pewarna Makanan Gelas, sendok/garpu plastik bekas Cara membuatnya: Pertama pasir laut harus dibilas dengan air tawar terlebih dahulu untuk menghilangkan bau amis, jemur di tengah terik matahari. Kita bisa jemur beberapa kali (meski pasir sudah kering) agar bau amis bisa benar-benar hilang. Kemudian kita bisa simpan pasir tersebut pada botol plastik (bekas aqua, dsb).   Untuk mewarnai pasir laut, kami menggunakan warna dari pewarna kue cair, dicampur dengan sedikit air, dan anak-anak membantu dengan mengaduk pasirnya hingga rata terca

Games Kejujuran

Minggu, 30 Juni 2013 Pagi yang cerah, anak-anak sedang libur sekolah. Pekan yang lalu kami telah sama-sama berencana, jika hari ini akan mengadakan kegiatan lomba. Rupanya anak-anak di Bantaran Kali Brantas, Mergosono, Malang, sudah tak sabar menanti kedatangan saya. Begitu saya datang, semua anak langsung berkumpul di tanah lapang SDN Mergosono 4, tempat biasa kami bermain dan belajar bersama. Mereka datang dengan wajah-wajah yang penuh semangat, senyum ceria dan di tangan mereka telah terkepal 'gempo' (gempo= bulatan dari tanah yang dipadatkan). Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk membuat track untuk lomba, anak-anak berkumpul di halaman, duduk bersama dan kami mulai dengan membuat peraturan permainan bersama terlebih dahulu. Permainan sepanjang hari ini kami namakan Games Kejujuran. Peraturan selama permainan adalah: tidak boleh ada kata-kata kotor, perkelahian dan suara tangis. Setiap kali ada pelanggaran konsekuensinya poin dikurangi 10. Sedangkan jika

Permainan Kerjasama - Melewati Tali

Permainan kerjasama - Melewati Tali, sebenarnya mudah. Hanya saja perlu kekompakkan dan kerjasama kelompok. Pertama, anak-anak membentuk lingkaran besar dan saling bergandengan tangan. Tali (bisa dari tali rafia) diletakkan pada tubuh salah seorang anak. Tiap-tiap anak berusaha untuk memindahkan tali tersebut ke temannya yang lain, tanpa melepaskan pegangan tangannya. Mau mencoba? Seru juga lho!