Langsung ke konten utama

Bermain (dan terus) Belajar

Sekelompok anak-anak nampak serius, saat kutemui di jalanan yang menurun, di gang sempit perkampungan Mergosono itu (8/6). Sedikit senyum, menyapaku, tapi kemudian kembali serius. Ada apa ya?
Tiba-tiba muncul Indra, dengan bekas luka lebam di mata sebelah kanannya. Setengah terkejut aku ajak dia ngobrol. "Kenapa matamu Ndra?" sapaku.
"Habis kena tonjok, Mbak," ucapnya, sambil seperti terburu-buru. Sementara pikiranku mendadak berpikir aneh-aneh....
"Siapa yang nonjok kamu?" tanya saya lagi.
"Teman di sekolah, Mbak, ucapnya lagi. 
Mendadak hati saya lega, saya pikir tadi dia ada masalah dengan ayahnya, karena memang ayahnya terkenal sangat keras di kampungnya, bahkan semua orang telah mengetahuinya.
"Lho, ini mau ke mana?" tanya saya lagi.
"Mission X, Mbak!" ucapnya sambil berlari dan segera bersembunyi.
Awalnya saya kurang paham dengan maksud kata-kata tersebut, sampai kemudian saya bertemu kembali dengan Wahyu, yang tengah berlari bersembunyi dan kumpulan anak-anak laki-laki yang lainnya. Waktu kembali saya bertanya, "Lagi ngapain?"
Setengah berbisik mereka menjawab, "Mission X, Mbak!"
Oalah....barulah saya paham. Rupanya anak-anak ini tengah mengadakan games, semacam petak umpet, yang meniru di sebuah stasiun TV. Ha ha ha...
Sepanjang siang pun, akhirnya mereka tidak datang pada saya....rupanya mereka lagi asyik dan mencari tempat bermain yang lebih luas di Bumiayu.
Saya sendiri juga tidak mencegah mereka...karena bukan kah untuk belajar tidak perlu dipaksa?






Sementara itu, ada beberapa anak kecil yang kemudian mendatangi saya. Kami pun akhirnya mengadakan aktivitas bersama. Saya siapkan kertas mewarna, bermacam-macam puzzle buatan sendiri, juga berbagai kartu kembar (kartu kembar dalam bentuk gambar, hitungan dan nama-nama hari, semua buatan sendiri).
Saya bebaskan anak-anak untuk memilih apa yang ingin mereka lakukan. Ya, ini hari bebas mereka, karena besok mereka sudah disibukkan dengan kegiatan UAS di sekolah.
Selamat bermain sambil tetap belajar!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR ADIK KAKAK

Minggu pagi yang cerah, 27 September 2015 Anak-anak terlihat masih baru bangun dari tidur, saat saya sampai di perkampungan mereka. Wajah lusuh alias wajah bantal, belum tersentuh air. Tapi saat mereka mengetahui kehadiran saya, bergegas mereka mandi dan bersiap bergabung dengan saya di halaman sekolah, tempat biasa kami belajar dan bermain bersama. Pagi ini saya membawa alat belajar berupa Ular Tangga dari kertas karton, juga crayon, pensil warna dan kertas-kertas aktivitas untuk dipakai bersama. Pagi ini kami bermain dalam kelompok Adik Kakak, artinya anak yang berusia lebih tua menemani anak yang lebih muda dalam sebuah kelompok, bisa dari saudara kandung, atau teman sekampung. Tugas seorang kakak adalah menemani dan mendampingi adik/teman yang lebih muda dalam belajar melalui permainan bersama. Dengan media  Ular Tangga, kami mulai permainan pagi ini. Eits....tapi beda dengan permainan Ular Tangga pada umumnya lho! Ular Tangga yang kami pakai tentu saja istimewa...he he he....

Bahan Sinau: Puzzle ~ Mengenal Nama-nama Hewan di Indonesia

Berikut adalah bahan puzzle, yang kami buat sendiri bagi anak-anak di bantaran kali Brantas, Mergosono, Malang. Puzzle berikut mencari nama-nama hewan yang ada di Indonesia, berdasarkan pengelompokan abjad. NAMA BINATANG Carilah nama-nama binatang berikut pada kumpulan huruf dalam kotak, bisa dengan mendatar, tegak, miring ke kanan, miring ke kiri, dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas. ALAP-ALAP                            BABI                                        BELIBIS ANGSA                              ...

Menggambar Estafet

Minggu pagi yang dingin (18/5), air sisa hujan semalam pun masih membasahi jalanan. Saat melewati daerah TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Mergosono yang sekarang sudah ditutup untuk pembuangan sampah, bau sampah mulai menyengat. Bau sampah bercampur bau tulang-tulang terbakar, juga beragam jenis kotoran yang lain. Nampak beberapa kambing peliharaan warga berbaur dengan puluhan ayam di sekitar lereng bukit sampah. Bukit sampah, disekitar tempat anak-anak tinggal Jalan setapak di bukit sampah, disekitar tempat anak-anak tinggal   Jalan menurun yang sudah diberi tangga di sekitar lereng bukit sampah. Dulu sangat licin jika hujan turun.   Perkampungan anak-anak tinggal, foto diambil dari bukit sampah.   Salah satu rumah yang tepat berada di bawah bukit sampah. Ini merupakan perkampungan baru, di mana para pendatang membangun rumah semi permanen di sana.   Salah satu rumah warga Perkampungan tempat anak-anak tinggal Meniti jalan...