Langsung ke konten utama

Agustusan 2014 ala anak-anak Bantaran Kali Brantas

Agustusan 2014 ala anak-anak Bantaran Kali Brantas, Mergosono, Malang, Jatim, Indonesia. Meski terlambat dilakukan, karena anak-anak mengikuti kegiatan serupa di kampung, mereka telah sepakat melaksanakannya pada Minggu, 7 September 2014.

Lomba-lomba yang kami adakan itu antara lain:
1. Lomba membawa kelereng estafet
2. Berhitung dan mewarna
3. Tiup balon
4. Membentuk clay/malam
5. Memindahkan Jagung
6. Mencari gambar cerminannya/pantulannya
7. Menghafalkan motto
8. Memindahkan air

Semua games itu dilakukan dalam kelompok. Anak-anak dibagi dalam 4 kelompok, yang terdiri atas 6-7 anggota. Seperti biasanya anak-anak bersepakat agar tiap kelompok kompak, tidak ada anggota yang menangis atau berkelahi? mudahkah? Tentu saja tidak. sesekali waktu, setiap anak mengevaluasi anggota kelompoknya.
"Kak,...Rohman sulit banget diajari. Gimana kami bisa kompak?" ucap Wahyu.
"Aduh, Kak...si Yanti tutup mulut terus kalau diajari membaca!" protes Hilda.
Ada banyak protes, tapi proses dalam kelompok tetap berjalan dan anak-anak dengan segala upaya saling belajar dan mengajar teman-temannya.



                                       Lomba mencari gambar cerminan/pantulan

Bahan gambar cerminan/pantulan


                                                 Lomba Kelereng estafet


                                        Lomba menghitung dan mewarna
                                             Bahan menghitung dan mewarna


Lomba memindahkan jagung



 Lomba memindahkan air

Dalam kegiatan Agustusan 2014, lomba yang paling ditunggu anka-anak adalah lomba memindahkan air. Karena usai berlomba, anak-anak bermain air dengan sepuasnya, entah itu untuk mencuci muka, kaki dan tangan atua bahkan mengguyur badannya.
Tentu saja ada yang protes.... Pak Dar, penjaga sekolah, he he he...Meski demikian, hari ini kami sangat senang, bisa bermain dan berlomba bersama.Dirgahayu RI ke-69 tahun!



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR ADIK KAKAK

Minggu pagi yang cerah, 27 September 2015 Anak-anak terlihat masih baru bangun dari tidur, saat saya sampai di perkampungan mereka. Wajah lusuh alias wajah bantal, belum tersentuh air. Tapi saat mereka mengetahui kehadiran saya, bergegas mereka mandi dan bersiap bergabung dengan saya di halaman sekolah, tempat biasa kami belajar dan bermain bersama. Pagi ini saya membawa alat belajar berupa Ular Tangga dari kertas karton, juga crayon, pensil warna dan kertas-kertas aktivitas untuk dipakai bersama. Pagi ini kami bermain dalam kelompok Adik Kakak, artinya anak yang berusia lebih tua menemani anak yang lebih muda dalam sebuah kelompok, bisa dari saudara kandung, atau teman sekampung. Tugas seorang kakak adalah menemani dan mendampingi adik/teman yang lebih muda dalam belajar melalui permainan bersama. Dengan media  Ular Tangga, kami mulai permainan pagi ini. Eits....tapi beda dengan permainan Ular Tangga pada umumnya lho! Ular Tangga yang kami pakai tentu saja istimewa...he he he....

Bahan Sinau: Puzzle ~ Mengenal Nama-nama Hewan di Indonesia

Berikut adalah bahan puzzle, yang kami buat sendiri bagi anak-anak di bantaran kali Brantas, Mergosono, Malang. Puzzle berikut mencari nama-nama hewan yang ada di Indonesia, berdasarkan pengelompokan abjad. NAMA BINATANG Carilah nama-nama binatang berikut pada kumpulan huruf dalam kotak, bisa dengan mendatar, tegak, miring ke kanan, miring ke kiri, dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas. ALAP-ALAP                            BABI                                        BELIBIS ANGSA                              ...

Menggambar Estafet

Minggu pagi yang dingin (18/5), air sisa hujan semalam pun masih membasahi jalanan. Saat melewati daerah TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Mergosono yang sekarang sudah ditutup untuk pembuangan sampah, bau sampah mulai menyengat. Bau sampah bercampur bau tulang-tulang terbakar, juga beragam jenis kotoran yang lain. Nampak beberapa kambing peliharaan warga berbaur dengan puluhan ayam di sekitar lereng bukit sampah. Bukit sampah, disekitar tempat anak-anak tinggal Jalan setapak di bukit sampah, disekitar tempat anak-anak tinggal   Jalan menurun yang sudah diberi tangga di sekitar lereng bukit sampah. Dulu sangat licin jika hujan turun.   Perkampungan anak-anak tinggal, foto diambil dari bukit sampah.   Salah satu rumah yang tepat berada di bawah bukit sampah. Ini merupakan perkampungan baru, di mana para pendatang membangun rumah semi permanen di sana.   Salah satu rumah warga Perkampungan tempat anak-anak tinggal Meniti jalan...