November hari ke-8 di tahun 2014
Hari ini sengaja saya membebaskan anak-anak untuk bermain dan banyak mengobrol. Tas rangsel yang saya bawa pun hanya berisi gunting kuku, vitamin C, beberapa balon untuk ditiup, susu dan biskuit utuk anak-anak. Tidak ada kertas gambar dan crayon atau pensil warna, seperti yang biasa saya bawa.
Setelah membersihkan kuku dan membagi vitamin, beberapa anak berinisiatif mengajak bermain di tanah lapang sambil membawa enggrang (terbuat dari bambu, semacam mainan tradisional, yang dimainkan dengan cara dinaiki atau berlatih keseimbangann tubuh).
Anak-anak kecil yang lain mulai meniup balon yang saya bagikan. Beberapa lagi mengambil mainannya dari rumah. Jadilah hari ini bermain bebas di tanah lapang. Sambil bermain kami tetap mengobrol.
Obrolan jadi semakin asyik, saat saya bagikan susu dan biskuit, yang juga merupakan bantuan dari teman-teman. Spontan saja mereka kemudian memilih duduk di tanah sambil menikmati susu dan biskuitnya. Sambil mengunyah, mulut tetap berbicara. Ramai...dengan bermacam cerita dari mulut anak-anak. Bahkan kemudian muncul ide, bagaimana kalau minggu depan diadakan lomba enggrang. Saya setuju, mereka juga setuju untuk rencana itu. Rasanya jadi tak sabar membayangkan apa yang akan terjadi minggu depan.
Hari ini sengaja saya membebaskan anak-anak untuk bermain dan banyak mengobrol. Tas rangsel yang saya bawa pun hanya berisi gunting kuku, vitamin C, beberapa balon untuk ditiup, susu dan biskuit utuk anak-anak. Tidak ada kertas gambar dan crayon atau pensil warna, seperti yang biasa saya bawa.
Setelah membersihkan kuku dan membagi vitamin, beberapa anak berinisiatif mengajak bermain di tanah lapang sambil membawa enggrang (terbuat dari bambu, semacam mainan tradisional, yang dimainkan dengan cara dinaiki atau berlatih keseimbangann tubuh).
Anak-anak kecil yang lain mulai meniup balon yang saya bagikan. Beberapa lagi mengambil mainannya dari rumah. Jadilah hari ini bermain bebas di tanah lapang. Sambil bermain kami tetap mengobrol.
Obrolan jadi semakin asyik, saat saya bagikan susu dan biskuit, yang juga merupakan bantuan dari teman-teman. Spontan saja mereka kemudian memilih duduk di tanah sambil menikmati susu dan biskuitnya. Sambil mengunyah, mulut tetap berbicara. Ramai...dengan bermacam cerita dari mulut anak-anak. Bahkan kemudian muncul ide, bagaimana kalau minggu depan diadakan lomba enggrang. Saya setuju, mereka juga setuju untuk rencana itu. Rasanya jadi tak sabar membayangkan apa yang akan terjadi minggu depan.
Komentar
Posting Komentar