Akhir tahun 2013 hingga berjalannya waktu di 2014 ini, merupakan tahun terberat bagi saya, saat mendampingi anak-anak di bantaran Kali Brantas Mergosono, Malang. Tahun penuh tekanan dan membuat saya patah semangat, bahkan terpikir untuk berhenti. Saya banyak mengambil waktu untuk berretret secara pribadi dengan Tuhan, apakah tepat untuk mengambil keputusan tersebut? Hati saya penuh dengan gejolak dan kadang-kadang merasa sangat hampa. Sejalan dengan hal itu, saya putuskan untuk "tetap" berjalan mendampingi anak-anak... Minggu ini (23/3) mungkin adalah awal Tuhan menjawab beberapa pertanyaan tentang pergumulan saya. Seseorang yang dulunya sangat membenci saya, menolak saya secara terang-terangan di tengah warga di mana anak-anak yang saya dampingi berada, mendadak kemarin menghampiri saya, mengajak mengobrol dan bersikap sangat manis. Antara terkejut dan masih kurang percaya, saya hanya bisa mengucap syukur pada Tuhan...ternyata doa-doa saya selama ini didengar oleh-N
Kisahku, Hidupku, Langkahku....